Pemerintah secara resmi menerbitkan obligasi ritel Indonesia (ORI) 014 dengan nilai sekitar Rp 13,4 triliun. Surat utang minim risiko ini resmi ditawarkan dengan kupon sebesar 5,85%/tahun dengan tenor selama 3 tahun. Adapun penawaran kali ini diterbitkan di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Biasanya pada penerbitan ORI dilakukan oleh agen penjual dan bertempat di Kementerian Keuangan. Namun kali ini dengan izin BEI diselenggarakan di sini dan dihadiri oleh agen penjual," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan dalam sambutannya di acara penerbitan ORI 014 Membangun Negeri untuk Sejahtera Bersama, di Kantor BEI, Kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta, Jumat (29/9).
Robert menambahkan, penerbitan ORI 014 ini diharapkan bisa mendukung pembiayaan pembangunan. Selain itu, Robert menjelaskan penerbitan ORI ini juga bisa meningkatkan kontribusi investor domestik lantaran ORI ini diperuntukkan untuk individu bukan institusi.
"Lebih dari satu dekade yang lalu pemerintah secara continue telah menerbitkan ORI sebagai bagian dari strategi pemerintah untuk memperdayakan investor domestik di tengah arus investor asing yang semakin besar di pasar SBN (Surat Berharga Negara) pemerintah perlu mengimbangi langkah-langkah untuk meningkatkan kontribusi investor domestik baik investor atau volumenya," ujarnya.
Robert menjelaskan, untuk pemesanan ORI 014 ini dapat dilakukan mulai hari ini hingga 19 Oktober 2017. Bagi yang berminat untuk melakukan pemesanan masyarakat bisa langsung mendatangi agen penjual yang telah ditetapkan.
"Sistem penjualan masih sama kayak bank lalu ada 18 bank umum dan 1 perusahaan efek. Jadi ada 19 agen penjualan umum," jelasnya.
Adapun nilai nominal/unit yang ditawarkan adalah sebesar Rp 1 juta dengan minimum pemesanan sebesar Rp 5 juta dan kelipatannya serta maksimum pemesanan adalah sebesar Rp 3 miliar. Untuk pembayaran kupon pertama kali dilakukan pada tanggal 15 November 2017.
"Kita sudah launch ORI 014. Berdasarkan survei yang dilakukan para agen penjual diperkirakan agen penjual mampu menjual kurang lebih Rp 13,4 triliun. Ini berdasarkan indikasi sementara dan dengan tingkat kupon 5,85%," jelasnya.
Sumber : https://kumparan.com/wiji-nurhayat/pemerintah-resmi-terbitkan-ori-014-rp-13-4-triliun
"Biasanya pada penerbitan ORI dilakukan oleh agen penjual dan bertempat di Kementerian Keuangan. Namun kali ini dengan izin BEI diselenggarakan di sini dan dihadiri oleh agen penjual," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan dalam sambutannya di acara penerbitan ORI 014 Membangun Negeri untuk Sejahtera Bersama, di Kantor BEI, Kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta, Jumat (29/9).
 |
| Kantor Kementerian Keuangan |
"Lebih dari satu dekade yang lalu pemerintah secara continue telah menerbitkan ORI sebagai bagian dari strategi pemerintah untuk memperdayakan investor domestik di tengah arus investor asing yang semakin besar di pasar SBN (Surat Berharga Negara) pemerintah perlu mengimbangi langkah-langkah untuk meningkatkan kontribusi investor domestik baik investor atau volumenya," ujarnya.
Robert menjelaskan, untuk pemesanan ORI 014 ini dapat dilakukan mulai hari ini hingga 19 Oktober 2017. Bagi yang berminat untuk melakukan pemesanan masyarakat bisa langsung mendatangi agen penjual yang telah ditetapkan.
"Sistem penjualan masih sama kayak bank lalu ada 18 bank umum dan 1 perusahaan efek. Jadi ada 19 agen penjualan umum," jelasnya.
 |
| Uang pecahan 50 ribu rupiah lama |
"Kita sudah launch ORI 014. Berdasarkan survei yang dilakukan para agen penjual diperkirakan agen penjual mampu menjual kurang lebih Rp 13,4 triliun. Ini berdasarkan indikasi sementara dan dengan tingkat kupon 5,85%," jelasnya.
Sumber : https://kumparan.com/wiji-nurhayat/pemerintah-resmi-terbitkan-ori-014-rp-13-4-triliun
Labels:
indonesia
Thanks for reading Tahun ini Pemerintah Resmi Terbitkan ORI 014 Rp 13,4 Triliun. Please share...!
0 Comment for "Tahun ini Pemerintah Resmi Terbitkan ORI 014 Rp 13,4 Triliun"
Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!